Ilmuwan menemukan jejak evolusi manusia di makhluk serupa cacing
berukuran sekitar 5 cm. Penemuan itu dipublikasikan di jurnal Biology
Letters yang terbit pada Senin (5/3/2012).
Makhluk yang yang
ditemukan dan menyimpan jejak evolusi manusia adalah Pikaia gracilens,
jenis paling primitif dari famili Chordata yang juga mencakup burung dan
manusia. Chordata adalah sub grup dari Vertebrata. Semua Vertebrata
bisa digolongkan sebagai Chordata. Sementara, tak semua Chordata bisa
dikatakan sebagai Vertebrata.
Pada Pikaia gracilens,
ilmuwan menemukan struktur bernama notochord. Ilmuwan juga menemukan
jaringan saraf disebut myomere dan organ anggota sistem sirkulasi.
"Penemuan myomere adalah sesuatu yang sudah lama kami tunggu," kata Simon Conway Morris, peneliti dari Cambridge University, Inggris, dikutip AFP, Senin. "Sekarang dengan myomere, saraf, notochord, dan sistem sirkulasi yang berhasil diidentifikasi, studi ini menempatkan Pikaia sebagai Chordata paling primitif," ungkap Morris.
Pikaia
sebenarnya sudah ditemukan sejak tahun 1911, namun sebelumnya dianggap
sebagai nenek moyang cacing tanah atau belut. Hingga pada akhirnya
identifikasi mengungkap bahwa spesies itu masuk Chordata.
"Sangat
menyenangkan mengetahui bahwa angsa, beruang, zebra dan manusia yang
luar biasa memiliki kesejarahan yang sama dengan makhluk yang tak lebih
besar dari jempol saya ini," papar Morris.