Kamis, 09 September 2010
TRADISI MUDIK
Tradisi Mudik erat kaitannya dengan Idul Fitri. Dimana hampir 90 % penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya baik itu anak-anak, muda, ataupun yang sudah berusia lanjut. Memang mudik dirasakan sangatlah indah bagi mereka yang hidupnya merantau di kota ataupun di negara lain. Karena di saat pulang kampung kerinduan tersebut dapat terobati dengan bersilaturahmi dengan keluarga, sanak family, serta tetangga. Tidak hanya itu saja mudik juga berarti hadiah kemenangan bagi mereka yang telah melakukan ibadah puasa selama 1 bulan penuh lamanya.
Mari kita merenung sejenak antara positif dan negatifnya mudik itu sendiri. Dalam segi positifnya mudik sangatlah bermanfaat untuk melepas rindu kepada keluarga dan tetangga, memperkuat tali silahturahmi, menjadi ajang rekreasi setelah pengat dengan aktivitas kerja. Tidak hanya itu juga mudik bisa juga mendatangkan keuntungan bagi beberapa orang khususnya yang terbesar jasa transportasi.
Setelah kita mengetahui laju arus mudik di Indonesia dengan tujuan berbagai kota ternyata besarnya jumlah pemudik untuk tahun ini sebesar 16 juta jiwa ada kenaikan sekitar 1 juta jiwa dibandingkan tahun lalu. Luar biasa sekali dari tahun ke tahun ternyata penduduk kita ini adalah yang terbesar akibat stream (migrasi).
Coba kita bayangkan 16 juta jiwa bergerak dalam kurun waktu 3 hari berapa banyak terjadinya error atau kesalahan yang diakibatkan oleh human error ataupun tools error. Nah disinilah peran pemerintah Indonesia mengatasi adanya tradisi tahunan mulai dari transportasi darat, laut, udara, pembenahan jalan serta yang terpenting adalah keamanan serta kenyamanan dalam perjalanan.
Setelah masa mudik berakhir maka terjadilah arus balik kembali ke tempat semula. Dari counter stream (arus balik) inilah yang akan menjadi momok atau negatifnya. Bisa saja akibat dari arus balik semua pemudik pasti akan membawa sanak saudara, tetangga untuk diajak mungkin untuk menetap ataupun mencari pekerjaan. Maka akibat dari urbanisasi inilah akan menambah jumlah penduduk dalam kota tersebut.
Tradisi mudik Lebaran menyampaikan pesan konkret. Kita masih perlu terus belajar menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan umum. Sekali ini, karena sifatnya berkelitan menyatu keberagamaan dan sosial budaya, penanganan yang baik bagi pemudik pun membawa berkah berlimpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"SILAHKAN MENGISI KOMENTAR ANDA DAN TINGGALKAN NAMA ALAMAT E-MAIL ATAU NO TELP YANG BISA SAYA HUBUNGI TERIMA KASIH"