Kamis, 08 Maret 2012

JEJAK EVOLUSI MANUSIA DARI SEEKOR CACING

Ilmuwan menemukan jejak evolusi manusia di makhluk serupa cacing berukuran sekitar 5 cm. Penemuan itu dipublikasikan di jurnal Biology Letters yang terbit pada Senin (5/3/2012).
Makhluk yang yang ditemukan dan menyimpan jejak evolusi manusia adalah Pikaia gracilens, jenis paling primitif dari famili Chordata yang juga mencakup burung dan manusia. Chordata adalah sub grup dari Vertebrata. Semua Vertebrata bisa digolongkan sebagai Chordata. Sementara, tak semua Chordata bisa dikatakan sebagai Vertebrata.
Pada Pikaia gracilens, ilmuwan menemukan struktur bernama notochord. Ilmuwan juga menemukan jaringan saraf disebut myomere dan organ anggota sistem sirkulasi.
"Penemuan myomere adalah sesuatu yang sudah lama kami tunggu," kata Simon Conway Morris, peneliti dari Cambridge University, Inggris, dikutip AFP, Senin. "Sekarang dengan myomere, saraf, notochord, dan sistem sirkulasi yang berhasil diidentifikasi, studi ini menempatkan Pikaia sebagai Chordata paling primitif," ungkap Morris.
Pikaia sebenarnya sudah ditemukan sejak tahun 1911, namun sebelumnya dianggap sebagai nenek moyang cacing tanah atau belut. Hingga pada akhirnya identifikasi mengungkap bahwa spesies itu masuk Chordata.
"Sangat menyenangkan mengetahui bahwa angsa, beruang, zebra dan manusia yang luar biasa memiliki kesejarahan yang sama dengan makhluk yang tak lebih besar dari jempol saya ini," papar Morris.